top of page
Writer's picturebukanplanetkita

Paus Keselek Sampah

Updated: May 26, 2019


Kematian paus di wakatobi pada tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar darurat sampah plastik. Seekor paus sperma yang ditemukan dalam keadaan mati dan membusuk di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menggegerkan banyak pihak.


Terlebih, pada saat ditemukan di dalam tubuh paus itu terdapat sampah plastik sebanyak 5,9kg yang hamper setara dengan berat badan bayi usia 6 bulanan.





WWF Indonesia juga merincikan apa saja yang ditemukan di dalam perut paus tersebut, yaitu plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2 pcs, 270 gr), didominasi o/ tali rafia (3,26 kg), gelas plastik (115 pcs, 750 gr), gelas plastik aqua, frutang, mijon dingin-dingin yoo yang aus haha.


Temuan bangkai paus sepanjang 9,5 meter ini menimbulkan keprihatinan para aktivis lingkungan.

Hasil riset seorang bule bernama Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, pada tahun 2015 menyebutkan bahwa Indonesia menyumbang sampah plastik terbanyak nomor dua di dunia sebesar 187,2 juta ton. Artinya, Indonesia hanya kalah dari China yang menyumbang sampah plastik mencapai 262,9 juta ton. Hal ini membuat kita semua seharusnya malu dan menyesalinya, karena kita harusnya bisa menjadi nomer 1 mengalahkan China haha.


Engga deh bercanda, karena Indonesia telah berencana untuk mengurangi sampah plastik di laut sampai 75 persen pada 2025, beberapa pihak masih meragukan peraturan hukum yang cukup kuat untuk mewujudkannya. Terutama ketika sampah plastik dapat terbukti menjadi penyebab kematian paus sperma di Wakatobi ini.


Terlepas dari benar atau tidaknya sampah plastik sebagai pembunuh paus ini, kita tidak boleh menyalahkan pihak yang menjadi pelaku pembuangan sampah, seperti wisatawan atau warga sekitar. Tetapi jadikan peristiwa tersebut menjadi sebuah teguran bagi kalian semua terutama yang membaca artikel ini.



Ditulis oleh

M Rasyid Hilmy

19 views0 comments

Komentarze


bottom of page