Permasalahan sampah plastik sudah umum terjadi dan mejadi salah satu biang dari rusaknya ekosistem laut. Kita mungkin masih ingat sebuah vidio yang viral di tengah masyarakat, sebuah vidio yang menunjukan bagaimana sampah plastik memenuhi Laut Bali. Sangat miris mengingat Bali merupakan destinasi wisata paling dikenal oleh wisatawan. Belum lagi vidio bungkus mie instan yang diproduksi hampir 20 tahun yang lalu ditemukan di pesisir pantai. Artinya, plastik sudah terbukti menjadi bahan yang sulit untuk diurai.
Sampah plastik baik yang sengaja maupun tidak sengaja dibuang ke laut menyebabkan terganggunya kehidupan biota laut. Terdamparnya bangkai paus dengan isi perut penuh sampah sebagai salah satu bukti, belum lagi penyu yang hidungnya tersedak sedotan plastik. Ini miris, bagaimana bila tahun-etahun mendatang anak cucu kita tidak dapat lagi menikmati indahnya laut beserta ekosistemnya. Beban tanggung jawab itu ada di punggung kita generasi hari ini.
Banyak cara dilakukan setidaknya untuk mengurangi sampah plastik, ada beberapa instansi yang sudah melarang peggunaan bahan plastik seperti yang dilakukan di Kementrian Kelautan dan Perikanan. Ada juga imbauan tidak memberikan lagi plastik gratis ditoko swalayan, seperti di daerah Jawa Barat. Namun, apakah kita sebagai masyarakat biasa tidak bisa melakukannya? Jawabannya tentu saja kita bisa ikut terlibat langsung.
Sebagai contoh ada kelompok ibu – ibu yang mengumpulkan sampah plastik yang kemudian dibuat menjadi bahan kerajinan tangan. Ada yang dibuat taplak meja, ada yang jadi tas, dan berbagai kerajinan lainnya. Ada lagi gerakan – gerakan dalam lapisan masyarakat untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Iya Anda sedang tidak salah membaca, sampah plastik bisa dibuat menjadi bahan bakar minyak.
Salah satu gerakan yang mengusung pemanfaatsan sampah plastik jadi BBM adalah Get Plastic (silakan cek di: www.getplastic.org), sebuah gerakan yang bertujuan membebaskan Indonesia dari sampah plastik guna menyelamatkan lingkungan dan kehidupan yang berkelanjutan. Gerakan ini digawangi anak – anak muda yang peduli akan lingkungan dan keberlanjutan kehidupan. Salah satunya kesadaran bahwa ketidakmampuan kita tidak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari – hari harus diikuti dengan kemampuan kita memanfaatkan sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan.
Bumi adalah rumah kita bersama, maka kita juga yang harus menjaganya. Karena kegiatan sehari-hari kita merupakan sumber sampah bagi bumi, maka setiap kita harus menjadi bagian dari solusi agar bumi tidak semakin tercemar. Mari dukung setiap gerakan apapun yang bertujuan menyelamatkan bumi dari ulah kita sendiri. Dengan semangat gotong royong, kita selamatkan Indonesia dari sampah plastik! Karena Bumi ini bukan planet kita.
Ditulis oleh
Latasha Anlazita
Comments